"Ini adalah fashion, semua orang melakukannya," ucap Yazeed Adams yang berusia 21 tahun. Ia sendiri tampak pede mengenakan celana baggy dipadukan topi ala hip hop dengan penampilan gigi ompong.
Seorang peneliti dari University of Cape Town melakukan studi tradisi unik yang disebut Cape Flats Smile ini. Jacqui Friedling menemukan bahwa fenomena ini dilatarbelakangi tekanan dari teman sebaya, alasan medis dan praktik gangster di Afrika.
Sebenarnya modifikasi gigi seperti pencabutan dan menghiasinya hanya dilakukan oleh suku pedalaman. Sedangkan di Cape Town era modern ini terlihat dilakukan sebagai ritual peralihan untuk remaja, terutama yang berasal dari keluarga miskin. Para dokter gigi di sana mengaku mendapat permintaan cabut gigi depan bagian tengah hampir setiap minggu.
Namun konon tradisi ini dimulai dari kaum nelayan yang tidak bisa berkomunikasi satu sama lain di kapal. Mereka kemudian menciptakan sebuah "peluit gap" sebagai sarana komunikasi yang efektif. Lalu di era modern sekarang ini "gap" tersebut dianggap mampu menarik wanita.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar