Kenampakan pada Rp 10.000 tersebut dikatakan terlihat jika uang kertas tersebut pertama-tama dilihat dari sisi yang bergambar Sultan Machmud Badarudin.
Kemudian lipat 1⁄4 bagian kertas dari bagian atas ke depan.
Setelah itu, lakukan juga hal yang sama pada bagian bawah.
Kemudian, putar 180 derajat uang yang dilipat tersebut. Maka akan tampak sebuah gambar yang tak asing lagi bagi para penganut teori konspirasi.
Gosip ini mengingatkan pula pada sebuah kasus sama yang menimpa pula pada uang kertas 1 Dollar Amerika Serikat yang mempunyai gambar yang hampir sama yakni segitiga yang terbelah bagian ujungnya. Hanya saja terpampang lebih jelas dan dikatakan sebagai lambang dari iluminati.
Padahal, bagian terbelah pada bagian ujung dan menyambung pada bagian atas adalah hal wajar bagi mata uang Rupiah. Seperti yang terlihat di kedua sisinya. Lihatlah jika lembar uang tersebut dalam keadaan tidak dilipat. Maka akan terlihat bahwa pada bagian atas-bawah dan kiri-kanan memiliki bagian sambungan jika misalkan dilipat baik pada sisi belakang maupun sisi depan.
Hal yang sama juga terjadi pada nilai mata uang Rupiah lainnya baik itu yang bernilai 1.000, 2.000, 5.000, 20.000, dll. Sebagai contoh adalah mata uang Rupiah bernilai 50.000 ini. Lihat juga pada bagian atas-bawah dan kiri-kanannya.
Lalu, segitiga apakah yang tertera pada lembar tersebut ?
Bisa kita lihat kembali bagian belakang pada lembar uang tersebut bahwa sebenarnya jika diperhatikan dengan seksama secara lengkap maka akan terlihat penampakan samar-samar rumah dengan atap berbentuk segitiga pada bagian belakang gambar rumah yang tergambar jelas.
Sehingga tampak jelas bahwa segitiga tersebut sebenarnya adalah gambaran dari atap rumah yang memang biasanya terlihat berbentuk segitiga.
Apakah itu berarti sebenarnya iluminati menghantui setiap rumah karena setiap atap menyimbolkan demikian ?
Jawabannya lagi-lagi TIDAK! Hal ini dikarenakan bentuk atap segitiga tersebut tidaklah sebagai simbol apapun namun dikarenakan karena terdapat suatu kegunaan jika bentuk atap segitiga atau setidaknya miring yakni jika terjadi hujan, air hujan akan langsung turun ke tanah sebab jika tidak akan menggenang diatas atap dan jika atap tak sanggup menahan air akan terjadi kebocoran.
Jadi, berhati-hatilah jika mengartikan segala sesuatu karena setiap sesuatu terdapat suatu arti utama yang tak akan menggantikan arti apapun.
sumber : worldpeace8281.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar