Gerakan yang Anda selalu lakukan ketika
salat, baik itu rukuk, sujud, maupun duduk merupakan gerakan yang paling
proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Bahkan dari sisi medis, salat
merupakan obat dari berbagai jenis penyakit. @toptentop
Seperti yang dilansir toptentop.blogspot.com, Ilmuwan China yang
belajar Pengobatan Ilmu China pun mengungkapkan berbagai macam manfaat
salat bagi kesehatan berdasarkan waktu pelaksanaannya.
Berikut penjabaran Salat dalam perspektif Pengobatan Ilmu Cina
Salat Subuh
Pukul 05.00-06.00 saat salat subuh merupakan waktu yang baik untuk menerapi pencernaan.
Salat Dzuhur
Pada waktu salat zuhur, ada energi api yang keluar pada dari pukul 12.00 WIB sampai sore yang bermanfaat bagi jantung dan ginjal.
Salat Ashar
Dalam gerakan sholat ashar, terdapat siklus dari panas ke dingin yang berguna bagi terapi kandung kemih. Secara alamiah, gerakan salat ashar ternyata memisahkan zat-zat kimia dalam tubuh kita.
Salat Maghrib
Ada energi air yang keluar pada pukul 18.00 WIB setelah terbenamnya matahari. Menurut Pengobatan ilmu cina waktu maghrib yang disertai gerakan salat sekaligus menerapi ginjal.
Salat Isya
Salat isya dilakukan setelah matahari terbenam. Waktu ini disebut dapat mengurangi kelebihan energi. Dan, ada energi kayu yang keluar pada pukul 23.00 WIB yang mampu menghancurkan racun-racun di tubuh. Menurut Pengobatan ilmu cina, racun itu dibakar kayu untuk membuang racun di otak.
Salat Tahajud
Ilmuwan China menyebut sembilan gerakan sholat sebagai gerakan suprayoga karena energi itu akan masuk ke syaraf di tangan dan cara yang paling tepat untuk menangkap energi itu. Karena itulah, saat kita melakukan takbir waktu mengawali sholat dan takbir waktu bangun dari ruku, di situlah energi masuk.
Maka tak mengherankan bukan, mengapa Allah menyerukan kita untuk salat. Selain sebagai tiang agama, salat merupakan ibadah wajib yang bersifat terapi. Bila kita rajin melakukan salat, niscaya Allah SWT akan memberikan petunjuk dan kemudahan bagi kita.
Jadikanlah Sholat suatu “Kebutuhan” bukan “Kewajiban”
& sebenarnya memang kita sangat butuh bahkan Tergantung Sepenuhnya kepada Allah.
Sholat merupakan sarana kita “berterima kasih”
Bahkan pada saat kita “berterima kasih”pun kita tetap diberikan RahmatNya,
bila dilakukan dengan benar anda akan langsung merasakan ketenangan hati.
sumber
Berikut penjabaran Salat dalam perspektif Pengobatan Ilmu Cina
Salat Subuh
Pukul 05.00-06.00 saat salat subuh merupakan waktu yang baik untuk menerapi pencernaan.
Salat Dzuhur
Pada waktu salat zuhur, ada energi api yang keluar pada dari pukul 12.00 WIB sampai sore yang bermanfaat bagi jantung dan ginjal.
Salat Ashar
Dalam gerakan sholat ashar, terdapat siklus dari panas ke dingin yang berguna bagi terapi kandung kemih. Secara alamiah, gerakan salat ashar ternyata memisahkan zat-zat kimia dalam tubuh kita.
Salat Maghrib
Ada energi air yang keluar pada pukul 18.00 WIB setelah terbenamnya matahari. Menurut Pengobatan ilmu cina waktu maghrib yang disertai gerakan salat sekaligus menerapi ginjal.
Salat Isya
Salat isya dilakukan setelah matahari terbenam. Waktu ini disebut dapat mengurangi kelebihan energi. Dan, ada energi kayu yang keluar pada pukul 23.00 WIB yang mampu menghancurkan racun-racun di tubuh. Menurut Pengobatan ilmu cina, racun itu dibakar kayu untuk membuang racun di otak.
Salat Tahajud
Ilmuwan China menyebut sembilan gerakan sholat sebagai gerakan suprayoga karena energi itu akan masuk ke syaraf di tangan dan cara yang paling tepat untuk menangkap energi itu. Karena itulah, saat kita melakukan takbir waktu mengawali sholat dan takbir waktu bangun dari ruku, di situlah energi masuk.
Maka tak mengherankan bukan, mengapa Allah menyerukan kita untuk salat. Selain sebagai tiang agama, salat merupakan ibadah wajib yang bersifat terapi. Bila kita rajin melakukan salat, niscaya Allah SWT akan memberikan petunjuk dan kemudahan bagi kita.
Jadikanlah Sholat suatu “Kebutuhan” bukan “Kewajiban”
& sebenarnya memang kita sangat butuh bahkan Tergantung Sepenuhnya kepada Allah.
Sholat merupakan sarana kita “berterima kasih”
Bahkan pada saat kita “berterima kasih”pun kita tetap diberikan RahmatNya,
bila dilakukan dengan benar anda akan langsung merasakan ketenangan hati.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar