Revolusi berawal dari kekalahan militer Rusia dalam Perang Dunia I. Kelaparan merajalela menyebabkan rakyat mendambakan perubahan. Laman stasiun televisi The History Channel mengungkapkan Tsar Nicholas II dipaksa mengundurkan diri pada 15 Maret 1917 setelah muncul pemberontakan militer.
Bersamaan dengan itu, para pimpinan Bolshevik yang berada di pengasingan, diantaranya Lenin dan Trotsky, berhasil pulang ke Rusia. Dibantu oleh militer yang memberontak, mereka berencana menyingkirkan sisa-sisa rezim monarki.
Sesampai di Rusia, Lenin berhasil mengambil hati pekerja di kota Petrograd dengan jargon ‘Perdamaian, Roti, dan Tanah’ dan ‘Kekuatan untuk Soviet’. Latar Lenin dari kelompok kelas menengah tidak menghalangi rakyat untuk mencintainya.
Ideologinya teruji selama dia dipenjara. Terlebih, Lenin membuktikan diri mampu mengatur rakyat. Dia memutuskan akan memimpin kaum pekerja karena mereka tidak memiliki kemampuan mengorganisasi diri sendiri.
Laman History Learning Site menulis bahwa Lenin memutuskan waktu revolusi telah tiba pada Oktober 1917. Sambil menyamar, dia kembali dari Finlandia ke Rusia dan menetapkan tanggal pelaksanaan pada 6 sampai 7 November. Rincian pelaksanaan aksi diserahkan kepada Leon Trotsky.
Jurnalis Amerika Serikat (AS), John Reed, melaporkan bahwa Trotsky mengatur agar Tentara Merah dan pekerja bersenjata menduduki bangunan penting di Petrograd bersamaan dengan waktu dia berpidato di pertemuan Petrograd Soviet di Institut Smolny, 6 November malam. Ketika ceramahnya selesai, seluruh kota telah dikuasai kelompok Bolshevik.
Pagi harinya, masyarakat Petrograd tidak menyadari bahwa kantor telekomunikasi dan pembangkit telah dikuasai Lenin. Begitu pula jembatan-jembatan dan stasiun kereta api. Hampir tidak ada pertumpahan darah. Bahkan bioskop dan gedung teater masih beroperasi saat pendudukan.
Tentara Merah terus melanjutkan pendudukan bangunan penting. Satu-satunya bangunan yang belum tersentuh pada 7 November siang yaitu Istana Musim Dingin, bekas kediaman Tsar sekaligus tempat pertemuan pemerintah sementara. Bangunan itu dijaga Batalion pro monarki.
Sinyal yang ditembakkan kapal angkatan laut Aurora menandai awal pendudukan Istana. Aksi perebutan berjalan lebih lama karena terdapat 1.000 ruangan yang harus digeledah dalam gedung tersebut. Namun pengambilalihan berjalan lancar. Pemerintah sementara menyerah kepada Tentara Merah.
Sementara itu, Lenin menampakkan diri dan mengumumkan bahwa dia akan membentuk pemerintahan Bolshevik di Institut Smolny. Lenin menjelaskan dalam pemerintahan itu tidak akan ada kelas menengah. Pemerintah akan bekerja untuk membantu pekerja dan petani.
Setelah menggulingkan rezim monarki pimpinan Tsar Nicholas, Lenin dan para kameradnya dari kaum Bolshevik membentuk pemerintahan baru, yang juga bertangan besi. Mereka mendirikan negara Uni Soviet pada 1922, yang meliputi 15 republik Soviet dengan hanya mengakui kepemimpinan satu partai, yaitu Partai Komunis.
Lenin memerintah Uni Soviet hingga wafat pada 1924. Setelah meninggal, dia digantikan Joseph Stalin. Ideologi komunis yang diperjuangkan kaum Bolshevik pun tidak bertahan lama. Kejayaan komunisme runtuh seiring dengan bubarnya Uni Soviet pada 1991. sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar