Selasa, 08 Oktober 2013

Suku Pashtun, suku tercantik di dunia

gadis
Pren, sejak beredarnya percakapan antara Luthfi Hasan Ishaaq dan Ahmad Fathanah seputar istilah pushtun, banyak yang bertanya-tanya apa yang dimaksud gadis pushtun tersebut. Benarkah gadis-gadis yang berasal dari salah satu suku di Afghanistan ini adalah yang tercantik di dunia?
Pada sidang kasus suap daging impor beberapa waktu lalu pren, dibukalah rekaman antara LHI dan Ahmad Fathanah. Dua kata yang menggelitik, adalah kata pushtun dan jawa sarkiya. Ketika diminta klarifikasi ternnyata kata ‘pushtun’ memilki kesan tersendiri bagi Luthfi Hasan Ishaaq, mantan presiden PKS.

“Dia menjelaskan, Pushtun itu suku di Pakistan. Dalam bercandaan dengan Fathanah itu, pak Luthfi menggambarkan istrinya yang cantik seperti suku Pustun. Karena memang terkenal cantik perempuan dari suku Pushtun,” kata pengacara LHI, M. Assegaf.
Memang kenyataannya demikian pren. Suku Pushtun adalah salah satu suku di Afghanistan. Populasi mereka berada di wilayah timur dan selatan negara yang penuh konflik ini. Dan, gadis suku Pushtun memang memiliki kriteria untuk disebut gadis-gadis tercantik dunia.
Ciri-ciri utama mereka, adalah mata besar dan hidung mancung. Mata mereka demikian mempesona seolah mampu menyihir seseorang untuk terus menatap.
Wanita dalam suku Pushtun sendiri mendapatkan kedudukan sangat mulia pren. Perempuan bagi mereka, bagai bunga yang mesti dilindungi. Alias harta paling berharga dalam keluarga.
Dituturkan oleh Agustinus Wibowo, penulis buku Garis Batas, “Mereka sangat menjunjung tinggi wanita, wanita itu adalah harta paling berharga.” Bahkan konon, orang Pushtun akan sangat malu jika anggota keluarganya terlihat orang.
Apa pun itu, tetap ada beberapa wanita Pushtun yang kemudian menjajaki karier sebagai selebritis di Pakistan dan India. Ke-eksotisan wajah mereka menjadi salah satu daya tarik terkuat. Ngga percaya pren? Lihat saja foto di atas.

sumber http://unic29.com/30329/gadis-pushtun-adalah-yang-tercantik-di-dunia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Choose Label

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani