Namun,
demikianlah masyarakat di desa Liyobaa, provinsi Zapoteca menyebutnya.
Cavern of Death ini milik suku indian yang dipaksa untuk 'dibuka' oleh
para penakluk dari Spanyol.
Ruang bawah tanah pertama merupakan salah satu ruangan yang diperuntukkan untuk pengorbanan
manusia. Dindingnya sejajar dengan berbagai gambar dari representasi
yang mereka sebut sebagai Dewa. Sebuah batu yang berlumuran darah berada
di tengah ruangan digunakan sebagai altar untuk penyembelihan korban
manusia yang masih hidup.
Lalu
ada pintu dalam ruang pertama tadi yang menghubungkan ke tempat
mayat-mayat diawetkan. Berikutnya, pintu ketiga yang menyambung pada
kubah bawah tanah ketiga, tempat tubuh-tubuh yang diawetkan dari semua
raja-raja Theozapotlan.
Ruang
terakhir memiliki pintu lain yang tertutup oleh lempengan batu besar.
Melalui pintu belakang lempengan batu itu ditempatkan tubuh semua
pengorbanan manusia serta tubuh semua bangsawan dan para ksatria yang
tewas dalam pertempuran.
Menurut
legenda setempat, ketika seseorang sedang terserang penyakit tak
tersembuhkan atau tertindas oleh kemiskinan yang membuat mereka mencari
kematian, mereka akan datang kepada imam tinggi untuk meminta ijin
memasuki Cavern of Death saat masih hidup. Mereka percaya bahwa jika
mereka melakukannya, mereka akan bahagia di akhirat.
Karena itulah yang menjadi alasan tempat ini disebut "Pintu Neraka".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar