Minggu, 01 Juli 2012

Asal Usul April Mop dan Kaitannya dengan Islam

April Mop, dikenal dengan April Fools' Day dalam bahasa Inggris, diperingati setiap tanggal 1 April setiap tahun. Pada hari itu, orang dianggap boleh berbohong atau memberi lelucon kepada orang lain tanpa dianggap bersalah. Hari ini ditandai dengan tipu-menipu dan lelucon lainnya terhadap keluarga, musuh, teman bahkan tetangga dengan tujuan mempermalukan orang-orang yang mudah ditipu.


Di beberapa negara seperti Inggris dan Australia serta Afrika Selatan, lelucon hanya boleh dilakukan sampai siang atau sebelum siang hari. Seseorang yang memainkan trik setelah tengah hari disebut sebagai "April Mop". Namun di tempat lain seperti Kanada, Perancis, Irlandia, Italia, Rusia, Belanda, dan Amerika Serikat lelucon bebas dimainkan sepanjang hari. April Mop atau April Fools ini juga kerap diperingati oleh media massa dengan menerbitkan kisah luar biasa yang hanya mengada-ada saja (Hoax April Mop).

Istilah April Mop di Berbagai Negara

April Mop diserap dalam bahasa Belanda yang berakti Kelakar atau Dogeng. Sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal April Fools' Day. Selain itu di Inggris April Mop juga lebih dikenal dengan istilah April Noddie sebutan buat orang-orang yang tertipu. Di Skotlandia April Mop diperingati selama 2 hari yang dinamakan April Gowk, dan pada hari kedua dinamakan Taily Day yang dikhususkan mengarah ke fisik seseorang pada anggota badannya.

Di Perancis disebut Poissin d'Avril artinya ikan April oleh sebab itu anak-anak biasanya saling mengganggu dengan mengunting gambar ikan dan menempelkannya di belakang punggung temannya sebagai lelucon. Tapi Spanyol merayakan April Mop pada tanggal 28 Desember yang disebut Dia de los Santos Inocentes artinya hari anak tak bersalah sampai pemerintahan Spanyol mengeluarkan undang-undang baru agar tanggal 28 Desember 1978 diundur sehari supaya tidak dijadikan bahan tertawaan atau dianggap sebagai lelucon.

Berbagai Teori Mengenai Asal Usul April Mop

Istilah April Mop disinyalir sudah dikenal di Perancis pada abad 16, Sebelum ada penyempurnaan sistem penanggalan seperti yang kita kenal saat ini, tanggal tersebut di anggap sebagai hari pergantian tahun (kata April diserap dari bahasa Belanda Aprire, artinya membuka). Padahal Paus Gregory telah memperkenalkan sistem penanggalan baru yang diawali dengan bulan Januari, tetapi sosialisasi tidak mencapai semua kalangan dan bahkan banyak yang tidak percaya ketika diberitahukan perihal tersebut. Sehingga mereka tetap merayakan tahun baru setiap tanggal 1 April. Merekalah yang disebut April Mop, atau orang-orang yang tertipu di bulan April.

Teori lain didasarkan pada penanggalan Romawi yang hanya terdiri dari sepuluh bulan, sehingga Tahun Baru dirayakan pada 1 April. Masyarakat Romawi kuno merayakan dengan pesta karnaval yang disebut Quirinalia. Pada tahun 1564 Raja perancis Karel IX mengadakan perubahan penanggalan dari tanggal Romawi menjadi tanggal Anno Domini seperti yang kita pakai sekarang pada Tahun Baru diadakan dan dirayakan tanggal 1 Januari. Namun karena informasi saat itu kurang jelas jadi merayakan Tahun baru pada tanggal 1 April, karena kesalahan itulah makanya jadi bahan tertawaan, mulai dari situlah timbul istilah maupun kebiasaan April Mop yang dilakukan pada tanggal 1 April.

Ada Teori lain yang dimuat di Washington Post mengatakan bahwa tradisi ini dimulai pada jaman Romawi Kuno. Saat itu ada perayaan kepada dewi Ceres, Dewi Panen. Konon putri sang Dewi diculik oleh Pluto, dewa dunia gaib. Ceres diceritakan mengikuti gema suara teriakan anaknya, hal yang mustahil, sebab gema sangat sulit dicari sumber asalnya. Sehingga Ceres dikatakan melaksanakan A Fools Errand atau tugas orang bodoh.

Para agamais di Eropa menilai asal muasal April Mop merupakan tanggal lahir dan kematian Judas Iskariot yang menghianati Yesus, gurunya. Yudas identik dengan Iblis yang suka berdusta. Bahkan ada yang menganggap April Mop berasal dari hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara Salib lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, para tentara salib merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekedar hiburan atau keisengan belaka.

Peristiwa Nyata pada Hari April Mop

Rutinitas lelucon April Mop sering membuat orang-orang yang memperingatinya sering meragukan liputan berita yang terbit pada tanggal 1 April. Berikut adalah contoh peristiwa nyata yang terjadi pada tanggal 1 April yang awalnya dianggap sebagai lelucon.


  • Pada 1 April 1946, gempa bumi dan tsunami di Pulau Aleutian membunuh 165 orang di Hawaii dan Alaska mengakibatkan dibuatnya sistem peringatan tsunami. Di Hawaii, tsunami ini dikenal dengan Tsunami April Mop, karena banyaknya orang yang mati karena tidak percaya berita akan kedatangan tsunami tersebut.
  • Pada tahun 1979, Iran menyatakan bahwa 1 April merupakan Hari Republik. Kabar ini dianggap sebagai lelucon hingga tiga puluh tahun kemudian.
  • Pada tanggal 1 April 1984, penyanyi Marvin Gaye ditembak dan dibunuh oleh ayahnya. Awalnya, orang beranggapan bahwa itu adalah berita palsu atau hoax, terutama mengingat aspek aneh ayah menjadi seorang pembunuh.
  • Merger Square dan perusahaan saingannya, Enix, terjadi pada 1 April 2003, dan pada awalnya dianggap sebagai lelucon.
  • Peluncuran Gmail pada April 2004 oleh Google juga awalnya dianggap lelucon, karena Google memang terkenal sering memasang lelucon April Mop pada situs mereka.
APRIL MOP MENURUT PANDANGAN ISLAM

Tanggal 1 April dinamakan oleh orang-orang Barat sebagai “April Mop”, suatu hari di mana mereka membolehkan dusta sesama mereka dan menganggapnya sebagai hal biasa. Hal ini akhirnya menjadi populer dan menyebar ke seluruh pelosok dunia, tak terkecuali di sebagian negeri kaum Muslimin. Dan sangat disayangkan acara seperti itu banyak diikuti oleh orang-orang yang latah dari kalangan kaum Muslimin. Mereka menganggap bahwa dusta pada hari itu sah-sah saja dan tidak berdosa, padahal dusta adalah salah satu akhlak yang paling dibenci oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Oleh karena itu mari kita simak pembahasan seputar sifat dusta, dan kapan diperbolehkan berdusta. Setelah itu kita bisa menilai apakah boleh bagi seorang Muslim “menghalalkan” dusta pada tanggal 1 April tersebut?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إياكم والكذب فإن الكذب يهدي إلى الفجور ، وإن الفجور يهدي إلى النار ، وإن الرجل ليكذب ، ويتحرى الكذب ، حتى يكتب عند الله كذابا ، وعليكم بالصدق ، فإن الصدق يهدي إلى البر ، وإن البر يهدي إلى الجنة ، وإن الرجل ليصدق ويتحرى الصدق ، حتى يكتب عند الله صديقا ( صحيح ) _ وأخرج البخاري ومسلم نحوه ، مختصر صحيح مسلم 1809 ، صحيح الجامع 4071 .

”Jauhilah oleh kalian (dan waspadailah) dusta, karena dusta menjerumuskan kepada perbuatan dosa, dan perbuatan dosa mejerumuskan kepada Neraka. Dan sesungguhnya ada seseorang yang berdusta, dan membiasakan diri dengannya sehingga dicatat di sisi Allah sebagai “Kadzdzab”(pendusta). Dan hedaklah kalian bersikap jujur, karena kejujuran mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan menunjukkan kepada Surga. Dan sesungguhnya ada seseorang bersikap jujur dan bersungguh-sungguh untuk jujur, sehingga dicatat di sisi Allah sebagai ”Shiddiq”.” (Shahih, riwayat Imam al-Bukhari dan imam Muslim dengan sedikit perbedaan redaksi. Lihat Mukhtashar Shahih Muslim 1809, Shahih al-Jami’ 4071)

Hukuman Bagi Para Pendusta

Hadits di atas adalah salah satu dari bahaya dusta, yaitu bahwasanya kedustaan akan mengantarkan pelakunya kepada kemaksiatan, sedangkan kemaksiatan akan menjerumuskan pelakunya ke dalam Neraka. Dan ternyata masih banyak akibat yang akan dirasakan oleh seseorang apabila ia berdusta. Di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Allah mengancam bahwasanya Dia tidak memberikan hidayah kepada orang-orang yang melampaui batas dan berdusta. Dia berfrman:

إن الله لا يهدي من هو مسرف كذاب (غافر: 28)
”Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang melampui batas lagi pendusta.” (QS. Ghafir (al-Mu’min): 28)

2. Seorang yang banyak berdusta dijanjikan oleh Allah dengan kecelakaan (kebinasaan). Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

ويل لكل أفاك أثيم (الجاثية :7)
”Kecelakaan yang besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa.” (QS. Al-Jatsiyah: 7)

3. Dusta mengantarkan pelakunya ke Neraka. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:

إياكم والكذب فإن الكذب يهدي إلى الفجور ، وإن الفجور يهدي إلى النار … ( صحيح ) _ وأخرج البخاري ومسلم نحوه ، مختصر صحيح مسلم 1809 ، صحيح الجامع 4071 .

”Jauhilah oleh kalian dusta, karena dusta menjerumuskan kepada perbuatan dosa, dan perbuatan dosa mejerumuskan kepada Neraka. …” (Shahih, riwayat Imam al-Bukhari dan imam Muslim dengan sedikit perbedaan redaksi. Lihat Mukhtashar Shahih Muslim 1809, Shahih al-Jami’ 4071)

4. Seorang pendusta dibenci oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, karena dusta termasuk salah satu akhlak yang paling dibenci Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliaushallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

ما كان خلق أبغض إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم من الكذب ….

”Tidak ada akhlaq yang lebih dibenci oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam daripada dusta…”(Shahih, lihat Silsilah ash-Shahihah 2052)

5. Dusta adalah salah satu ciri orang Munafik, maka seorang pendusta dikhawatirkan akan menjadi seorang munafik apabila ia “gemar” dan ”hobi” berdusta. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:

آية المنافق ثلاثة وإن صام وصلى وزعم أنه مسلم إذا حدث كذب وإذا وعد أخلف وإذا ائْتُمِنَ خان (أحمد ، والبخارى ، ومسلم ، والترمذى ، والنسائى عن أبى هريرة . ابن النجار عن ابن مسعود)

”Ciri orang munafik ada tiga- sekalipun dia puasa, shalat dan mengaku dirinya Muslim-:” Bila berbicara, ia berdusta; bila berjanji, ia mengingkari; dan bila diberi kepercayaan (amanah), ia berkhianat.” (HR. al-Bukhari, Muslim, Ahmad, at-Tirmidzi, an-Nasaa’i dari abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

6. Orang yang berdusta -sekalipun bercanda- tidak mendapatkan apa yang dijanjikan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sabda beliau:

أنا زعيم ببيت فى ربض الجنة لمن ترك المراء وإن كان محقا وببيت فى وسط الجنة لمن ترك الكذب وإن كان مازحا وببيت فى أعلى الجنة لمن حسن خلقه (أبو داود)

”Aku menjamin sebuah rumah di sekeliling Surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan sekalipun ia benar, (aku menjamin) sebuah rumah di bagian tengah Surga bagi orang yang meninggalkan dusta sekalipun sekedar bercanda, dan (aku menjamin) sebuah rumah di bagian atas Surga bagi seorang yang baik akhlaknya.(HR. Abu Dawud, dan dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shahih at-Targhib wat Tarhiib)
Dan masih banyak lagi dampak buruk yang dirasakan oleh seorang pendusta di dunia dan akhirat. Seperti hilangnya berkah dari seorang pedagang yang berdusta dalam jual belinya dan lain-lain.

Kemudian kedustaan kedua yang diperbolehkan adalah kedustaan dalam peperangan, seandainya seorang muslim jujur kepada musuhnya dalam peperangan, maka kejujuran tersebut terhitung sebagai sebuah kelemahan dan sikap pengecut, disamping hal itu akan menimbulkan bahaya yang besar terhadap Islam dan kaum muslimin.Wallahu A’lam.
(Sumber:Al-Ahwal allati yajuzu fihaa al-Kadzib, dll. diterjemahkan oleh Abu Yusuf Sujono)

Kapan Dibolehkan Berdusta?

Sekalipun dusta pada asalnya dilarang, namun syari’at Islam memberikan toleransi dan memberikan pengecualian dalam masalah dusta ini, artinya ada kodisi-kondisi tertentu di mana seseorang diperbolehkan berdusta. Dan di antara hadits-hadits yang mengecualikan hukum berdusta adalah sebagai berikut:


(لَيْسَ الْكَذَّابُ الَّذِي يُصْلِحُ بَيْنَ النَّاسِ وَيَقُولُ خَيْرًا وَيَنْمِي خَيْرًا) رواه مسلم (2605) .

”Bukanlah pendusta orang yang memperbaiki hubungan (mendamaikan) manusia, ia berkata baik dan menumbuhkan kebaikan.” (HR. Muslim rahimahullah no. 2605)
Dari Asma binti Yazid radhiyallahu ‘anha berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda:

لا يحل الكذب إلا في ثلاث يحدث الرجل امرأته ليرضيها والكذب في الحرب والكذب ليصلح بين الناس

”Tidak halal (tidak boleh) berdusta kecuali dalam tiga kondisi, (dusta) seorang suami yang berbicara kepada isterinya untuk menyenangkannya, dusta dalam peperangan dan dusta untuk mendamaikan manusia (yang berselisih).” (HR. at-Tirmidzi dan yang lainnya. Dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani rahimahullah kecuali ucapan ليرضيها )

Dari nash di atas dan dalil-dalil yang lain para Ulama menyimpulkan beberapa hukum, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Hukum asal dusta adalah diharamkan, dan ia bisa berubah hukumnya jika ada faktor-faktor lain yang bisa merubah hukumnya dari haram menjadi mubah (boleh) atau menjadi mustahab (dianjurkan) atau bahkan wajib.

2. Dusta tidak diharamkan secara dzatnya, namun ia diharamkan dikarenakan dampak buruk yang ditimbulkan olehnya.

3. Jika sebuah kedustaan bisa menolak sebuah kerusakan atau bahaya yang lebih besar dan bisa mendatangkan maslahat (manfaat) yang lebih besar, maka saat itu kedustaan menjadi boleh. Namun tidak boleh menganggap enteng (menyepelekan) masalah dusta ini, dengan alasan untuk menolak keburukan atau bahaya. Akan tetapi harus menggunakan timbangan dan ukuran yang benar dalam menentukan antara maslahat dan mudharat. Dan urusan menimbang maslahat dan mudharat dikembalikan kepada ahlinya yaitu para Ulama yang paham dengan kaidah maslahat dan mudharat.

4. Bagi siapa yang mampu untuk mengidari dusta dengan menggunakan Tauriyah danMa’aridh maka tidak diragukan lagi bahwa hal itu lebih utama. ‘Umar bin al-Khaththabradhiyallahu ‘anhu berkata:

(إن في معاريض الكلام ما يغني الرجل عن الكذب) رواه البيهقي في ” السنن الكبرى ” (10/199)

”Sesungguhnya di dalam al-Ma’aridh ada perkataan yang mencukupi seseorang dari dusta.”
Dan dalam Adabul Mufrad Imam al-Bukhari rahimahullah membawakan perkataan ‘Imran bin Husain:

إن في معاريض الكلام لمندوحة عن الكذب

”Sesungguhnya di dalam Ma’aridh ada alternatif (pengganti) dari dusta.” (al-Adab al-Mufrad dan dikatakan shahih oleh syaikh al-Albani rahimahullah)

Dan makna Ma’aridh adalah suatu perkataan yang dipahami (disangka) oleh si pendengar, namun si pembicara meniatkan/memaksudkan makna yang lain. Atau dengan kata lain bahwa Ma’aridh atau Tauriyah adalah suatu perkataan yang mengandung dua makna, dan makna yang dipahami oleh si pendengar bukanlah makna yang diinginkan oleh si pengucap.

Inilah beberapa perkataan para Ulama yang mengautkan hal di atas:

Al-‘Izz bin ‘Abdissalaam (salah seorang Ulama madzhab as-Syafi’i) mengatakan:”Dusta adalah sebuah mafsadat yang haram, kecuali jika pencapaian maslahat dan penolakan mudharat di dalamnya, maka terkadang diperbolehkan dan terkadang diwajibkan. Dan untuk hal tersebut ada beberapa contoh: pertama: seorang suami berdusta kepada isterinya untuk kebaikannya dan pergaulannya, maka ini diperbolehkan. Dan demikian juga berdusta untuk mendamaikan manusia, maka ini lebih boleh lagi karena manfaat yang dicapai lebih luas.” kemudian beliau menyebutkan beberapa contoh, kemudian beliau mengatakan:”Dan kesimpulannya dari contoh-contoh ini dan contoh yang lainnya adalab bahwa dusta (dalam contoh-contoh tersebut) menjadi sesuatu yang diperbolehkan.” (Qowa’idul Anam: 112)
Ibnu Hazm rahimahullah berkata:”Tidak semua dusta maksiat, namun di antara dusta ada yang bisa menjadi ketaatan kepada Allah, ada yang fardhu, ada yang wajib, yang pelakunya dianggap bermaksiat jika meninggalkannya. Telah shahih hadits dari Nabi :

(ليس الكذاب الذي يصلح بين الناس فينمي خيراً)

”Bukanlah pendusta orang yang memperbaiki hubungan (mendamaikan) manusia. Maka ia menumbuhkan kebaikan.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah membolehkan dusta seorang suami kepada isterinya pada hal-hal yang bisa mendatangkan kecintaan isterinya kepadanya, dan demikian juga dusta dalam peperangan. Kemudian dinukil ijma’ bahwasanya seorang Muslim wajib berdusta jika ditanya oleh seorang penguasa zhalim tentang tempat seorang Muslim yang akan dibunuh secara zhalim (aniaya) (oleh penguasa tersebut), dan bahwasanya jika dia jujur dan memberitahukan tempat orang muslim tersebut maka dia (orang yang ditanya) dihukumi fasik dan telah berbuat maksiat.” (al-Fashl Fil Milal)

Sesunguhnya dusta yang boleh di antara suami istri adalah yang bisa memperbaiki hubungan dan menyenangkan hati, seperti seorang suami yang mengatakan kepada istrinya:”Aku mencintaimu, engkau sangat berharga bagiku, dan engkau cantik tidak ada yang lebih cantik dari engkau.” Dan sang istri pun berkata demikian juga kepada suaminya. Maka tidak diragukan lagi bahwa dusta yang seperti ini manfaatnya lebih besar, dan di dalamya ada upaya perbaikan dalam hubungan rumah tangga, dan hal itu tidak bisa tercapai kecuali dengan dusta. Seandainya semua suami yang kurang senang dengan istrinya terus terang dan jujur terhadapnya, tentu akan hancurlah keluarga tersebut, dan kehancuran tersebut akan membawa dampak kepada keburukan yang sangat banyak, dan akhir yang menyakitkan.

Imam an-Nawawi rahimahullah berkata:”Dan adapun dusta suami kepada isterinya dan dusta isteri kepada suaminya, maka yang dimaksud adalah dalam menampakkan kecintaan, berjanji dengan sesuatu yang tidak mesti dan lain-lain. Adapun saling menipu (antara suami isteri) dalam menunaikan apa-apa yang menjadi kewajiban dari masing-masing dari keduanya, atau mengambil sesuatu yang bukan haknya, maka hal itu diharamkan berdasarkan ijma’ (kesepakatan) ulama kaum Muselimin. Wallahu A’lam.”(Syarh Shahih Muslim)

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata:”Mereka (para Ulama) bersepakat bahwasanya yang dimaksud dengan pembolehan kedustaan dalam urusan suami isteri adalah kedustaan dalam hal-hal yang tidak menjadikan gugur kewajiban yang ada padanya atau mengambil apa-apa yang bukan haknya”

Kesimpulan:

Dari uraian di atas maka ternyata “pembolehan” dusta pada tanggal 1 April tidak benar dan tidak ada dasarnya dalam Islam. Maka tidak boleh bagi seorang muslim untuk ikut-ikutan acara tersebut. Karena hal itu termasuk dalam kedustaan (kebohongan) diharamkan, terlebih lagi kalau seadainya yang dikatakan oleh sebagian orang bahwa awal mula April mop adalah hari di mana kaum Muslimin di Andalusia (Spanyol) dibohongi dan dibantai oleh kaum kafir adalah benar, tentu hal itu sangat memilukan. Karena dengan ikutnya dia mempopulerkan April mop berarti dia seolah-olah ikut merayakan kebohongan kaum kafir yang membohongi dan membantai kaum Muslimin yang di Andalusia (Spanyol). Wallahu A’lam.

APRIL MOP, PERAYAAN DIBUNUHNYA UMAT ISLAM DI SPANYOL (KEJAM!!!)


Setiap tanggal 1 April, di beberapa negara biasanya merayakan April Mop. Beberapa orang meyakini hari itu semua penipuan dan bohong seolah-olah dilegalkan. Tapi tahukah Anda, dari mana asal usul April Mop ini?

Dari laman Wikipedia, April Mop atau dikenal dengan April Fools' Day yang dirayakan 1 April, sebagai hari dimana orang-orang boleh berbohong atau memberi lelucon kepada orang lain tanpa dianggap bersalah. Hari ini ditandai dengan tipu-menipu dan lelucon lainnya terhadap keluarga, musuh, teman bahkan tetangga dengan tujuan mempermalukan orang-orang yang mudah ditipu.

Di beberapa negara seperti Inggris dan Australia serta Afrika Selatan, lelucon hanya boleh dilakukan sampai siang atau sebelum siang hari. Seseorang yang memainkan trik setelah tengah hari disebut sebagai "April Mop". Namun di tempat lain seperti Kanada, Prancis, Irlandia, Italia, Rusia, Belanda, dan Amerika Serikat lelucon bebas dimainkan sepanjang hari. Hari itu juga banyak diperingati di Internet.

Nah para sejarawan mengklaim bahwa April Mop sebenarnya adalah sebuah perayaan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara Spanyol yang dilakukan lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekadar hiburan atau keisengan belaka.

Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol menjadi negeri yang makmur. Islam saat itu berkembang hingga Prancis Selatan. Beberapa kota seperti Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, penduduknya dengan sukarela memeluk agama Islam.

Hal ini jelas merisaukan beberapa negara tetangga di Spanyol. Akhirnya mereka menemukan cara untuk menaklukkan Islam, yakni dengan melemahkan iman mereka melalui jalan serangan pemikiran dan budaya. Mereka mengirimkan alkohol ke wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari daripada membaca Alquran. Mereka juga mengirimkan sejumlah ulama palsu untuk meniup-niupkan perpecahan ke dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil.

Akhirnya Spanyolpun jatuh dan bisa dikuasai oleh pasukan yang dikirim oleh Kerajaan Spanyol yang tersingkir. Penyerangan yang dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang dibantai, tetapi juga penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua. Satu-persatu daerah di Spanyol jatuh. Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The April’s Fool Day).

Namun beberapa sejarawan juga menulis bahwa asal usul April Mop ini terjadi pada tahun 1582. Saat itu Paus Gregorius XIII memerintahkan penggantian kalender Julian. Tradisi populer menceritakan bahwa beberapa orang Eropa tidak mengetahui perubahan tersebut dan terus merayakan Tahun Baru pada tanggal 1 April dari kalender Julian sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Choose Label

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani